Tuesday, June 14, 2011

Penjual Jenang Gempol

Gempol, mungkin ada yang heran dan terbengong-bengong membaca kata itu, tapi buat orang Jawa tengah mungkin makanan itu tidak terlalu asing. Mereka pasti tau yang namanya Es Gempol, bulatan dari tepung beras putih dengan siraman kuah santan melimpah yang berasa manis di lidah ditambah dengan pleret berwarna merah yang kontras dengan kuah putihnya.
Jenang gempol?miripkah?mirip di gempol dan kuah santannya akan tetapi kombinasinya adalah jenang berwarna coklat berasa manis dari gula jawa. Rasanya legit, manis!
Tidak seperti penjual es gempol yang dapat ditemui di banyak tempat, penjual jenang gempol ini setau saya hanya saya temui di satu tempat di Muntilan, Jawa Tengah tepatnya di jalan Tambakan.

Penjual jenang gempol ini sudah ada sejak saya masih kecil (lupa pastinya) dan sampai sekarang dia masih berjualan, tidak ada regenerasi, atu mungkin lebih tepatnya belum.
Kalau saya pulang ke rumah Mamah di pucuk gunung merapi, pagi harinya saya pasti menyempatkan untuk bertemu penjual jenang gempol ini untuk makan barang sepincuk atau dua pincuk jenang gempol. Kalau musim liburan tiba penjual ini akan kebanjiran pelanggannya yang dari luar kota yang memangg menyempatkan diri untuk mampir dan mencicipi kuliner yang mengingatkan mereka pada masa lalu.

Sunday, April 24, 2011

the craziest journey



Berawal ketika suatu hari seorang sahabat menanyakan alamat kemana undangan pernikahannnya mau dikirimkan,,,,

Dan ketika undangan itu telah tiba di alamat kantorku, bingungg,,,,,kenapa?semuanya jauuuhh padahal dana lagi pas-pasan alias lagi banyak keperluan,,,akad nikah di Cilacap, sekitar 6 jam perjalanan dengan kendaraan, resepsinya di Jakarta, 12 jam dengan kendaraan. Berhubung belum beruntung memiliki kendaraan roda empat untuk diajak bepergian, jadilah kita berinisiatif untuk mencari2 persewaan mobil, dari yang termurah hingga yang termahal. Waaahhhh,,,mulailah perhitungan matematis diperlukan demi perjalanan ini. Setelah berunding dengan mantan pacar, dicari mana yang terbaik, sampailah pada keputusan, NAIK MOTOR ke Cilacap!!hahahah,,,,demi seorang sahabat yang menjadi bagian penting dalam hidupku, keputusan yang mungkin agak sedikit gila itu dimulai.

Akad nikah dlakukan jam 08.00 tanggal 22 April 2011 di Cilacap, untungnya hari itu adalah hari jumat yang juga merupakan tanggal merah. Semula kami berencana untuk berangkat Kamis siang langsung menuju cilacap, namun karena agak sedikit ragu2 akhirnya kami singgah di rumah Mertua di Temanggung untuk diteruskan keesokan paginya.

Hari Jumat Jam 5.30 kami mulai perjalanan kami dengan motor yang telah diservis+ganti oli sehari sebelumnya kami menembus dinginnya pagi. Perjalanan dimulai dengan arah Parakan, belum terasa dingin yang menusuk, tapi ketika sampai di Kledung, tempat pendakian gunung Sindoro dimulai, dingin mulai menusuk. Bahkan suamiku sempat mengeluh kedinginan sampai mengigil dan hampir terjatuh karena nggak kuat menahan dingin. Selewat itu perjalanan kami lalui dengan lancar, dengan berbekal peta mudik hasil download di internet, batu kilometer yang ada sepanjang perjalanan dan sedikit bertanya-tanya kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan dengan pemandangan yang amat sangat indah karena membelah gunung, apalagi kami sempat melihat matahari yang mulai merekah menampakkan kehebatannya.

Jalan tidak selamanya lurus, kadang berbelok-belok, mendaki dan menurun, apalagi dengan kondisi jalan yang tidak semuanya mulus. Temanggung - Parakan - Wonosobo - Banjarnegara - Banyumas - Buntu - Adipala - Kroya dan terakhir,,,Cilacap, 4 jam kami butuhkan untuk menempuh skitar 177 kilometer. Walaupun berasa pegel di pantat, tapi kami senang, kegilaan kami sudah terpuaskan seperempatnya.

Kami singgah sebentar di rumah seorang kawan suami sewaktu di kampung halaman untuk mandi dan sedikit berdandan, maklumlah kami akan pergi kondangan, jadi harus sedikit cantik dan rapi kami pergi kerumah sahabat. aku ingat dulu beberapa tahun yang lalu pernah ke kota ini, kota kecil yang rapi dengan pemandangan pantai yang elok rupawan.
Sampai di depan gang Jalan Sawo kami melihat orang-orang sudah mulai bubar,,,melihat rumahnya kami takjub, subhanallah,,,bagus sekali rumahnya, bagaikan rumah seorang raja dalam cerita dongeng. Tampak dua buah pilar menjulang di depan teras rumahnya, ukir-ukiran mengelilingi daun pintu dan jendela, halaman yang tertata rapi dengan bunga-bunga yang terawat.

Masuk kedalam untuk bersalaman dengan mempelai kami harus mengantri, tamunya bukan main banyaknya. Setiba giliran kami bersalaman, ada sedikit keharuan menyeruak dalam perasaan saya hingga tak terasa air mata menetes, sungguhpun keharuan yang ada pada saat itu demi melihat seorang sahabat berbahagia dengan kekasih pilihan hatinya.
Selamat berbahagia Sahabat, semoga menjadi keluarga yang sakinah-mawaddah warohmah. Amin,,, hanya itulah yang bisa aku berikan untukmu,,,

Ada adik tingkat sewaktu kuliah yang juga hadir dalam akah nikah ini, kami sempat ngobrol untuk menanyakan kabar. Setelah bersalaman kami makan, ternyata 4 jam perjalanan membuat kami lapar,,,heheheh. Sambil ngobrol dan sedikit melepas kepenatan kami duduk di bawah tenda megah yang di sediakan. Beberapa tamu masih hilir mudik, tukang saound system mulai membereskan perabotan, tukang katering mengambil piring yang kotor,,,

Jam 4 kami mulai lagi perjalanan kami, masih dengan rute sama ketika kami berangkat akan tetapi kali ini hujan turun, jadi perjalanan agak sedikit diperlambat demi keselamatan. Jam 20.30 samapai di Wonosobo, karena sudah letih kami memilih untuk mencari penginapan, bertanya dari sini ke situ, dari pintu ke pintu, penuuhhhh!! hiks,,,kami putuskan untuk makan dulu, mi ongklok khas Wonosobo minus sate sapi karena sudah habis gara2 muter-muter nggak karuan. Untuk meneruskan perjalanan kami agak sangsi, badan kuat tapi ketika berpikir kalau melewati Kledung yang sedemikian dingiinya kami urungkan niat, tapi kalau nggak dapat penginapan kami paksakan pulang. Alhamdulillah kami dapat penginapan, sangat sederhana, tapi lumayan untuk melepas penat setelah seharian berkendaraan. Alhasil begitu melihat kasur kami langsung molor,,hahahah,,,

Jam 6 pagi kami telah bangun(kebo!) memesan scangkir teh hangat dan semangkok mi instan pake telor untuk sedikit mengganjal perut, perjalanan kami teruskan jam 7.15. Cuaca cerah, pemandangan indah, bukit dan gunung di kiri-kanan, perkebunan teh, sayur mayur, sungguh mulia ciptaan Allah.

Berhenti di Parakan untuk melemaskan kaki, jam 9 kami sampai di Temanggung. Alhamdulillah,,,terima kasih ya Allah karena telah memberikan kelancaran pada perjalanan kami. Sungguhpun kami merasa sangat penat tapi kami bahagia. Kami bahagia karena telah menempuh lebih dari 400 kilometer perjalanan ini dengan kendaraan roda dua, kami telah bertemu dengan seorang sahabat yang ingin membagi kebahagiaanya pada kami, kami bersyukur karena telah diberikan nikmatnya sehat hingga saat ini. Terima kasih ya Allah,,,,

Wednesday, March 30, 2011

the story of "nasi bakar ijo"




Berawal ketika membuka kulkas aku lihat ada sisa nasi putih+ gurame bakar bawaan adekku semalem, trus ada bayem juga maka otakku berpikir,,,,mo bikin apa ya?secara gurame udah gak utuh, alias udah tinggal sebelah, kalo dimakan gitu juga orang rumah paasti udah gak minat, eh teryata ada daun pisang sisa bikin pepes juga!
Akhirnya ber ide bikin nasi bakar yang lain dari biasanya.

ini nich bahannya:
segenggam daun bayam, siangi, blender dengan air sediikiiittt (cuma biar pisau blendernya muter doang)
sepiring nasi putih
30 ml santan kental (aku pake kara)
2 bawang putih, diuleg dengan
2 bawang merah
1sdt garam
tumis bumbu, masukkan nasi, tuangkan air bayam+santan kental

isiannya:
gurame bakar sisa aku ambil dagingnya, trus aku cincang halus
3 bawang merah
2 bawang putih
2 cabe merah
1/2 sdt garam
1/4 sdt gula
1 sdm kecap
1 saos tiram
semuanya di tumis sampe mateng.

ambil daun pisang, taruh nasi, isikan dengan bahan isian. lipat bentuk lontong, sematkan lidi di kesua ujungnya, bakar dengan api kecil sampai daun agak kecoklatan.
pelengkapnya tempe goreng mendoan, keripik bayam sama sambel,,,

ENAAKKKKKK!!!!

Sunday, March 20, 2011

sweet child oh mine,,,,

Suatu hari di ruang tunggu pasien pada sebuah praktek dokter terkenal, pasien berlalu-lalang, pramuniaga menghampiri seorang ibu yang tampaknya tengah mencari tempat menebus resepnya, tempat praktek ini juga merupakan apotek besar.

Sambil menunggu suami yang sedang mengantri dokter aq iseng mengambil sebuah harian terkemuka di indonesia yang tergantung pada tiang berbentuk segi empat.

Setelah agak kesulitan membolak-balik halaman koran tersebut karena di jilid dengan menggunakan sebuah kayu bundar panjang sehingga kertas koran dapat rapat terjepit ditengahnya, mataku tertumbuk pada sebuah artikel kecil di halaman tengah, judulnya kurang lebih begini 'ditemukan bayi tak bernyawa di selokan', deg!hatiku langsung berdenyut nyeri. Tega sekali orang tua itu membunuh dan membuangnya. Entah apa yang ada dipikiran perempuan yang telah mengandung dan melahirkannya, mungkin ia kalut karena bayi itu hasil hubungan gelapnya dengan suami orang, atau seorang gadis yang tak mau orang tuanya tau kalau ia telah hamil dengan pacar yg tak dsetujui orang tuanya. Berbagai pikiran yang terlintas di benakku saat itu, berbagai alasan dari yang paling masuk akal sampai tergila'pun menggelitik pikiran.

Ketika aku membuka halaman koran yang berikutnya aq kembali tercengang ada sebuah artikel yang berjudul 'orang tua menganiaya balitanya hingga tewas', setelah aq baca dengan seksama ternyata balita itu dibunuh karena terus-terusan menangis bahkan ketika hari telah malam dan orangtuanya tak mau terganggu karena telah lelah setelah seharian bekerja. Astaganaga!!!dimana otak mereka?saat itu aq bertanya dalam hatiku. Bukankah mereka telah mengandungnya selama 9bulan dan melahirkannya dengan taruhan nyawa mereka, namun mengapa dengan mudahnya mereka menghabisi nyawanya dengan sadis?seorang balita yang belum tau apa-apa dan belum berdosa. Seketika aq tersadar, beberapa waktu yang lalu juga pernah ada berita kalau seorang perempuan telah meninggalkan bayi yang baru dilahirkannya di sebuah toilet pom bensin. Sudah sedemikian hebatnya mereka sehingga mereka tidak segan membiarkan, menelantarkan, bahkan membunuh darah daging mereka sendiri, benih yang telah Allah percayakan pada mereka.

Terlepas dari apapun kesulitan yang mereka alami, ketidakberdayaan mereka membunuh, membuat nyeri di dadaku. Begitu mudahnya mereka mendapatkan anugerah namun mereka melewatkannya dengan sia-sia. Tak peduli darimana benihnya dan dengan siapa mereka dapat terlahir di dunia. Mungkin tidak di dunia ini bayi-bayi itu mendapatkan kehidupan layak. Semoga Allah menempatkan bayi-bayi mungil itu di tempat terbaik di surga agar mereka bisa sedikit berdoa agar Allah mau memaafkan kedua orang tua yang telah membunuh mereka. Apapun berita yang beredar dalam halaman surat kabar itu, pikiranku kembali merefleksikan masa lalu. Ketika banyak hal telah kami lakukan agar bisa mendapatkan keturunan, benih kami, milik kami sendiri. Mungkin saat ini Allah belum mempercayai kami untuk mempunyainya. Tapi suatu saat, kami pasti akan memilikinya, entah itu milik kami sendiri atau milik orang lain yang dipercayakan kepada kami.

Friday, March 18, 2011



MI KUAH SEAFOOD

bahan:
1 pak mi telor, seduh, tiriskan
1 pak jamur lokio
1 ikat kangkung, siangi, rebus sebentar
50 gr taoge
15 bakso ikan
1/2 kg udang kerat punggungnya, pisahkan kepala
1/4 kg cumi, potong kecil-kecil

kuah:
5 siung bawang merah
4 siung bawang putih
1/2 sdm merica
2 cm kunyit
dihaluskan, ditumis dengan 2 sdm mentega
300ml santan kental
3 butir telor ayam
2 sdm kecap ikan
1 sdt garam
1/2 sdt gula pasir

how?
rebus air putih 1 liter bersama dengan kepala udang samapi mendidih dan kuah berwarna agak kemerahan, angkat kepala udang. masukkan bumbu yang telah ditumis dan santan, masukkan udang, cumi dan bakso ikan. kocok lepas telor ayam, masukan sambil diaduk dengan cepat sampai berserabut, bumbui dengan gula pasir, kecap ikan dan garam.

menyajikan:
ambil mi telor, kangkung, jamur, dan taoge, siram dengan kuah

pelengkap:
sambal cabe rawit
jeruk nipis
kecap

selamat mencobaaa!!!

Thursday, March 17, 2011

kafe pelangi



Jumat minggu kemaren aku sama teman kantorku pergi ke KAFE PELANGI, alamatnya di jalan singosari raya.Tempanya nyaman banget, begitu masuk kita akan disambut dengan jejeran kursi yang ditata dengan rapi, karena letaknya diluar jadi kalo siang panas, apalagi dengan cuaca semarang yang ekstrim. Kalo masuk ke ruangan yang dalamnya, full AC, meja-kursi tertata rapi,,,tapi karena hari itu pas jam maksi jadi kebagian tempat diluar, deket kolam,adeemmm!!

yang khas dari kafe ini adalah Chiffon cake'nya, lembuuutttt!!meleleh begitu masuk mulut,,,es krimnya juga enak! segerrr,,,
Berhubung peruta lapar jadi aku memutuskan pesan galantin, isinya galantin (terbuat dari daging ayam yang di cincang trus dibumbuin trus dkukus gitu), kentang goreng, wortel, buncis, telor disiram saos yang agak berasa manis tp nendang bgt, enaknya smp terakhir! Porsinya lumayan gede, aku aja yang kelaperan dan berasa bisa makan banyak ternyata setelah nih galantin masuk mulut, kenyang bgt! hahahahah,,,

kolam ikan



ini kolam ikan di rumah mamah+papahku,,,
ikannya gede2 bgt, ada nila, karper, gurame, lele, bawal,,,macem2! terakhir aku makan ikan dari kolam ini waktu itu kita bikin bakaran di samping rumah. bakar ikan nila, pake sambel dabu sama lalap, ditambah nasi anget + sayur asem, enaaaaakkkk!!
sayangnya untuk beberapa saat ini, kolam ini tidak beroperasi karena abu merapi membuat hampir sebagian besar ikannya mati, tapi orang tuaku memcoba menyebar benih baru,,,hiks,,,masih lama lagi bisa dipanennya! tp tetap akan aku tungguuu!!!